Curup, Rejang Lebong – Joko Witono dari BRIN menemukan bunga langka Rafflesia arnoldii sedang mekar di dekat kebun kopi robusta milik warga di Curup. Temuan ini menguatkan laporan pasca-ekspedisi Rafflesia hasseltii di Sijunjung, Sumatera Barat. Namun, Joko menilai keberadaan bunga raksasa itu berada dalam kondisi rawan karena tumbuh di lahan privat, bukan kawasan konservasi.
Baca juga:MTQ Kabupaten Mukomuko ke-VII Resmi Dibuka
“Rafflesia arnoldii di Curup memang mekar, tetapi lokasinya berada di tanah milik masyarakat. Bukan di hutan lindung,” kata Joko, Kamis (20/11/2025).
Habitat di Lahan Warga Rentan Alih Fungsi
Rafflesia tersebut tumbuh di dataran 700–800 meter di atas permukaan laut. Wilayah itu merupakan sentra kopi robusta dan bagian dari bentang Bukit Barisan yang masih menjadi habitat harimau.
Joko menilai potensi ancaman sangat besar karena lahan pribadi mudah berubah fungsi.
“Kalau pemilik ingin bangun vila atau mengembangkan lahannya, habitat Rafflesia bisa hancur,” tegasnya.
Baca juga:Usulan PSN Pulau Baai, Dikaji Ditjen Pembangunan Daerah
Ancaman serupa juga muncul dari aktivitas pertanian. Ia menemukan Rafflesia bengkuluensis di Kabupaten Kaur tumbuh di tengah kebun sawit.
“Pemilik bisa saja membersihkan kebun karena sawitnya kurang bagus. Tanpa sadar, tunas Rafflesia ikut hilang. Tidak ada yang bisa mengontrol,” ujarnya.
BRIN Minta Pemilik Lahan Berkomitmen Lindungi Area Tumbuh
Joko menekankan bahwa perlindungan Rafflesia di lahan warga membutuhkan komitmen kuat dari pemilik.
“Intinya, pemilik lahan perlu menjaga area itu dan tidak mengalihfungsikan lahannya,” tegasnya.






