Bengkulu – Pemerintah Kota Bengkulu mulai galang dana bantuan untuk korban banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra, yakni Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Langkah ini menjadi bentuk kepedulian pemkot terhadap masyarakat yang terdampak musibah tersebut.
Pemkot Libatkan Banyak Pihak untuk Penggalangan Dana
Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menegaskan pemerintah kota tidak bekerja sendiri. Ia mengajak seluruh elemen, mulai dari forkopimda, pelaku usaha, organisasi kemasyarakatan, hingga masyarakat Bengkulu, untuk bersama-sama memberikan donasi.
“Kita ingin memastikan bantuan yang kita kirim benar-benar mampu meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena bencana. Karena itu, kita mengajak semua pihak untuk ikut bergerak,” kata Dedy di Bengkulu, Rabu.
Baca Juga : Penyaluran BPP di Rejang Lebong Baru Capai 85 Persen
Dedy menambahkan, dana yang terkumpul nantinya akan digabung dengan bantuan dari kabupaten dan lembaga lainnya di Provinsi Bengkulu. Seluruh bantuan tersebut akan diberangkatkan bersama menuju daerah terdampak.
Penyaluran Bantuan Ditargetkan pada 10 Desember 2025
Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan tingkat provinsi ditargetkan dilakukan pada 10 Desember 2025. Pemprov Bengkulu saat ini tengah mempersiapkan logistik dan melakukan koordinasi dengan seluruh kabupaten/kota agar bantuan dapat terkumpul secara maksimal.
“Tadi disampaikan targetnya pada 10 Desember bantuan sudah kita berikan. Namun, jadwal keberangkatan masih kita matangkan. Bisa jadi kita berangkat pada 9 Desember agar bantuan tiba keesokan harinya,” jelas Mian.
Ia menegaskan bahwa jalur darat menjadi opsi utama untuk pengiriman bantuan karena lebih efektif menjangkau tiga provinsi penerima.
Baca Juga : OJK Sumbagsel Perkuat Kapasitas Jurnalis Lewat Media Update
Target Penggalangan Dana Mencapai Rp3 Miliar
Pemprov Bengkulu menargetkan pengumpulan donasi hingga Rp3 miliar. Dana ini berasal dari berbagai sumber, termasuk:
-
Pemerintah kabupaten/kota di Bengkulu
-
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)
-
Forum Corporate Social Responsibility (CSR)
-
Unsur masyarakat
Mian optimistis target tersebut dapat tercapai karena antusiasme masyarakat Bengkulu dalam aksi solidaritas selalu tinggi setiap terjadi bencana besar di daerah lain.
Bentuk Empati dan Solidaritas Antarwilayah
Penggalangan dana ini memperlihatkan kuatnya solidaritas antarwilayah di Bengkulu. Pemerintah mengajak masyarakat melihat bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar sebagai duka bersama. Dedy Wahyudi menyebut gerakan ini bukan hanya soal bantuan materi, tetapi juga wujud nyata kepedulian dan empati.
“Kita hadir bukan hanya membawa bantuan, tetapi membawa semangat kebersamaan. Semoga saudara-saudara kita yang terkena musibah diberi kekuatan dan bisa segera bangkit,” ujarnya.
