Bengkulu – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu bersama tiga kantor OJK lainnya di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) menyelenggarakan rangkaian kegiatan Media Update, Journalist Class, dan Media Gathering. Seluruh agenda ini bertujuan meningkatkan kapasitas jurnalis dalam pemberitaan sektor jasa keuangan serta memperkuat komunikasi publik.
Kolaborasi OJK dan Media untuk Informasi Keuangan yang Kredibel
Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Ayu Laksmi Syntia Dewi, menjelaskan bahwa kegiatan yang berlangsung pada 28–29 November 2025 di Lampung tersebut menghadirkan ruang kolaborasi yang lebih solid antara regulator dan insan pers.
“Kegiatan ini menunjukkan komitmen nyata OJK dan insan media dalam mendorong ekosistem informasi publik yang kredibel, inklusif, dan berorientasi edukasi,” ujar Ayu.
Ia kemudian menegaskan bahwa sektor jasa keuangan di wilayah Sumbagsel terus berkembang, mencakup Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung. Karena itu, OJK ingin memastikan jurnalis memahami dinamika tersebut secara komprehensif.
Baca Juga : Bapenda Bengkulu Cabut Izin Jukir di Kawasan Pasar Minggu
80 Jurnalis Ikuti Pelatihan untuk Tingkatkan Akurasi Pemberitaan
Selanjutnya, menghadirkan Journalist Class untuk memperkuat kemampuan jurnalis dalam menyajikan informasi keuangan yang akurat, berimbang, dan mudah dipahami masyarakat. Sebanyak 80 jurnalis dari seluruh wilayah Sumbagsel mengikuti kegiatan ini.
Melalui sesi pelatihan tersebut, mendorong jurnalis agar semakin cermat dalam mengelola data, membaca tren keuangan, serta mengidentifikasi isu-isu strategis yang memengaruhi stabilitas sektor jasa keuangan.
OJK Sumatera Selatan Tekankan Pentingnya Sinergi
Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan, Arifin Susanto, juga menyoroti pentingnya kolaborasi jangka panjang antara OJK dan media. Ia menilai bahwa kehadiran media berperan penting dalam memperluas edukasi keuangan.
“Media menjadi mitra utama OJK dalam menjaga kualitas informasi yang masyarakat terima, terutama di tengah derasnya arus pemberitaan digital,” tegas Arifin.
Ia kemudian menambahkan bahwa rangkaian kegiatan tersebut menunjukkan komitmen OJK untuk memastikan jurnalis memperoleh pemahaman yang kuat mengenai sektor jasa keuangan sehingga jurnalis dapat menghadirkan berita yang objektif, membangun, dan informatif.
Baca Juga : Kemenkum Bengkulu: Lindungi inovasi kampus
Menurut Arifin, media gathering juga membuka ruang dialog untuk menyamakan pemahaman sekaligus memperkuat ekosistem informasi keuangan yang sehat dan inklusif.
Peran Media Semakin Penting di Tengah Maraknya Misinformasi
Selain itu, OJK menilai bahwa kompleksitas layanan keuangan digital dan meningkatnya risiko misinformasi menuntut sinergi yang lebih erat antara regulator dan media. OJK ingin memastikan masyarakat menerima informasi yang benar, relevan, dan mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap sektor jasa keuangan.
Melalui Media Update, memaparkan perkembangan industri keuangan terbaru. Sedangkan Journalist Class memperkuat keterampilan jurnalis untuk mengawal informasi publik yang kredibel.
Momentum untuk Meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan
Seluruh rangkaian kegiatan tersebut menjadi momentum strategis untuk memperdalam pemahaman jurnalis mengenai dinamika sektor jasa keuangan di daerah. Dengan demikian, jurnalis dapat berkontribusi lebih besar dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan nasional.
OJK juga mendorong penguatan sinergi di tahun-tahun mendatang melalui kolaborasi yang lebih sistematis, penyediaan data yang lebih mudah dijangkau, serta pelatihan yang berkelanjutan.
Dengan dukungan insan media, optimistis kualitas komunikasi publik sektor jasa keuangan akan terus meningkat dan mampu mewujudkan industri keuangan yang sehat, stabil, inklusif, serta memberikan perlindungan optimal bagi masyarakat.






