Skintific
Skintific
Skintific Skintific Skintific

Azhari–Bambang, Pembangunan Jalan Talang Ratu Kembali Gagal

Skintific

Jalan Talang Ratu Lebong Rusak Parah, Janji Politik Kembali Gagal Ditepati

 

Skintific

BENGKULU – Jalan Talang Ratu di Kabupaten Lebong kembali menjadi simbol kekecewaan warga terhadap janji politik yang tak kunjung ditepati. Di bawah kepemimpinan Bupati Azhari dan Wakil Bupati Bambang ASB, pembangunan jalan provinsi yang vital itu kembali mandek tanpa kepastian.

baca juga : Sidang Pra-Nikah, Karutan Ingatkan Kesiapan Moral dan Mental

Selama lebih dari satu dekade, kondisi jalan penghubung utama Lebong–Curup ini nyaris tidak tersentuh pembangunan berarti. Jalan yang menjadi satu-satunya akses keluar masuk warga ke wilayah lain kini rusak parah. Longsor menutup jalur, aspal mengelupas, dan bahu jalan tertutup semak belukar. Sementara di ruang publik, yang tersisa hanyalah gema janji para politisi yang tak pernah terbukti di lapangan.

Janji Politik Tak Berujung Realisasi

 

Warga Lebong menanti perubahan nyata, namun dari satu periode pemerintahan ke periode berikutnya, kondisi jalan tetap sama. Pemerintah Provinsi Bengkulu pun belum menunjukkan kehadiran penuh. Tidak ada pos pemantauan, dan setiap kali bencana terjadi, masyarakat bersama pemerintah kabupaten harus berinisiatif sendiri menanganinya secara darurat.

Alih Status Jalan Talang Ratu Masih Dalam Pembahasan

Ironisnya, isu rusaknya jalan Talang Ratu selalu menjadi komoditas politik setiap menjelang Pilkada. Janji perbaikan jalan kembali dijual untuk menarik simpati warga, tapi hasilnya nihil. Pola ini terus berulang dari tahun ke tahun tanpa realisasi konkret.

Janji Pembangunan di Era Azhari–Bambang

 

Dalam Pilkada 2024, pasangan Azhari–Bambang menjanjikan perbaikan cepat tanpa menunggu bantuan dana dari provinsi. Bahkan, Azhari sempat menyinggung keras Bupati sebelumnya, Kopli Ansori, yang meminta bantuan Presiden untuk menangani jalan provinsi tersebut. Namun, setelah hampir satu tahun menjabat, janji itu belum juga diwujudkan.

 

Pada 23 Maret 2025, Azhari dan Bambang sempat menemui Gubernur Bengkulu Helmi Hasan untuk membahas jalan Talang Ratu. Saat itu, Gubernur Helmi menjanjikan pembangunan dengan anggaran Rp18 miliar pada tahun 2025. Namun, harapan itu kembali pupus.

Proyek Batal Akibat Lahan Tak Tuntas

 

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, menjelaskan bahwa pembangunan gagal terealisasi karena proses pembebasan lahan yang menjadi tanggung jawab Pemkab Lebong belum selesai.

 

“Pemprov sudah menyiapkan anggarannya sekitar Rp10 miliar. Tapi sampai ketok palu APBD-P, pembebasan lahannya belum juga tuntas. Daripada dananya mengendap, terpaksa kami alihkan dulu ke Kabupaten Kaur,” kata Tejo, Minggu (26/10/2025).

Warga Hanya Bisa Menunggu

 

Kegagalan ini menambah panjang daftar janji politik yang tak pernah ditepati. Masyarakat Lebong pun kembali menelan kekecewaan. Jalan Talang Ratu tetap rusak, janji pembangunan kembali diulang, dan pergantian rezim belum juga membawa perubahan nyata.

 

“Dari dulu yang dijanjikan cuma perbaikan jalan, tapi hasilnya nihil. Kami hanya bisa berharap pemerintah benar-benar turun tangan, bukan hanya bicara,” ungkap salah satu warga setempat.

baca juga : Fraksi Golkar Ajukan PAW, Ketua DPRD Bengkulu Sampaikan Sanggahan

Kini, Jalan Talang Ratu bukan sekadar jalan rusak, tetapi juga menjadi “monumen kegagalan politik” yang mengingatkan bahwa pembangunan sejati tidak cukup dengan janji—melainkan butuh kerja nyata di lapangan.

Skintific